Friday, February 27, 2015

BROMO#1

Sebelum pulang ke Indonesia, terlebih dahulu gua udah searching tentang daerah mana aja yang bakal gua datengin selama di Indonesia. Dari sekian banyak yang gua gugel, pilihan mengerucut ke beberapa objek wisata saja yang menurut gua lagi hits banget sekarang, diantaranya bromo, sempu, tanah baluran, pulang menjangan, kawah ijen dan lain-lain. Gua akui, berbagai program jalan-jalan yang bertebaran di acara televisi kita,turut mendongkrak popularitas objek wisata tersebut. Cukup lama gua berpikir dan berdiskusi dengan travel-mate gua,sampe akhirnya kita menetapkan bakal kemana kaki kita melangkah. Oh iya,kebetulan Travel-mate gua adalah pacar sekaligus sahabat sekaligus teman sendiri,yaitu si Indi Similikiti..hahahahaha :p

Setelah berdiskusi dengan si Indi kira-kira semenit doang, akhirnya kita memutuskan Bromo sebagai destinasi awal rencana liburan kita. Si Indi sendiri punya cuti yang kalo diitung ampe dia ngantor lagi, itu bisa dapat 8 hari. Dengan estimasi maksimal hanya 2 hari stay di Bromo, kita cukup kebingungan untuk menentukan destinasi selanjutnya. Menurut gua, dari kandidat destinasi yang gua sebutkan diawal tadi, hanya Bromo lah yang memungkinkan untuk dikunjungin dari segi jumlah orang, transport, dan biaya. Akhirnya kita menambahkan 3 kota laen sebagai destinasi kita, yaitu, Malang (kebetulan kita bakal mampir dikota ini sebelum lanjut ke Bromo), Surabaya, dan Bali. 

Destinasi, udah
Itinerary, udah
Tiket, udah

NOW,LETS FUCKIN' GO!

Disuatu senja bertanggal 23 bulan September tahun 2014, gua sibuk memperhatikan jam gua yang menunjukkan waktu hampir jam setengah enam sore, sembari mata gua fokus menatap ke segala arah. Waktu berjalan terasa cepat, pikiran udah mulai kalut, tak henti-hentinya gua memainkan blackberry gua, seiring dengan waktu keberangkatan kereta yang semakin dekat, dan gua masih menunggu seseorang di loket pembelian tiket, diluar gate keberangkatan. 

Yapp,orang yang dimaksud adalah si Indi yang masih on the way dari kantornya di Sudirman-__-

Setelah disepakati sebelumnya, berhubung keberangkatan kereta yang jam 6, dan bubaran kantor si Indi yang jam 5, si Indi janji bakal dismiss lebih awal dari kantornya, yaitu maksimal jam setengah 5. Tetapi apa daya, karena kerjaan doi lumayan banyak pada hari itu, jam hampir menunjukkan jam 5 ketika dia baru keluar dari kantornya dan mulai mencari ojek. Pikiran gua mulai gak tenang dan bawaannya udah kesel aja, karena takut bakal ketinggalan kereta, mana tiket kereta nya dengan si Indi lagiii..ehh..buahahahhahahahaha :p

Akhirnya si Indi sampe jam 5:45 lebih, kita check in buru-buru, lari ke gate keberangkatan kek orang gila, dan akhirnya baru bisa tenang setelah duduk didalam kereta. Malang, we're coming! 

Butuh waktu hingga 14 jam,sampe akhirnya kita sampe di stasiun kotabaru Malang. Begitu keluar dari stasiunnya telah banyak orang yang menawarkan transport untuk ke berbagai macam destinasi wisata di sekitar Jawa Timur, seperti Bromo dan Semeru contohnya. Sesuai itinerary, gua bakal menginap satu hari di Malang . 





Gaya kita sesampainya di Malang :p


Menghabiskan waktu di Malang, tidak lengkap rasanya kalo tidak mencoba kulinernya. Walaupun gua bukan tipikal yang suka nyobain kuliner setempat ketika travelling, tetapi kali ini gua sempetin untuk mencoba makanan khas Malang, yaitu Bakso Arema Khas Malang. Ketika gua masih di Pekanbaru, saban hari, gua selalu makan nih Bakso yang selalu lalu lalang dikompleks rumah gua ketika sore hari. 

Tetapi bagaimana rasanya makan bakso khas Malang ditempat daerah asalnya?

Menurut gua biasa aja, dan bahkan rasanya menurut gua masih lebih enakan yang lewat di depan rumah gua..hahahahahah :p

Setelah beristirahat sejenak, gua melanjutkan perjalanan ke Kusuma Agro Wisata yang terletak di Batu, yang berjarak sekitar 30 menit dari Malang. Di tempat ini, wisata yang ditawarkan adalah layanan wisata petik buah langsung untuk berbagai hasil perkebunan, seperti Apel, Jeruk, dan buah-buahan bebas pestisida lainya. Selain wisata petik, wisata ini juga menawarkan wahana outbound seperti mengendarai ATV, flying fox dan lainnya. Tapi berhubung paket ini tidak termasuk dalam tiket masuk, jadi kita skip dulu,mending duitnya diskip untuk hal yang berguna lainnya :p




Memetik buah dengan latar belakang gunung Arjuna :p



Tidak lupa sebelum meninggalkan tempatnya, gua membeli oleh-oleh untuk sanak famili. Karena ini baru hari pertama dari total 8 hari trip gua, jadi gua memutuskan untuk membeli oleh-oleh yang simple saja, yang bisa diselipin di carriel gua. Gua langsung teringat si mamake yang doyan menanam bunga dan langsung saja gua memutuskan untuk membeli bibit bunga. Setelah mendengarkan presentasi dari mas-masnya lengkap dengan display kalo udah gedenya, akhirnya pilihan gua mengerucut ke satu bibit bunga. Gua lupa bibit bunga apa,tapi lumayan mahal sebungkusnya, yaitu 100 ribu. Selang beberapa bulan, gua menanyakan kembali nasib bibit bunga yang gua kasih ke mamake, dan mamake pun menjawab "yan, bibit bunga nya gak mama pake, habis ribet cara nanamnya mama baca di bungkusnya.." buahahahahahahahahahahahah...100 ribu melayangg :') tapi gak apa apa deh, asalkan si mamake senang :p




Bunga-bunga di taman >_<



Keesokan harinya, gua bangun lebih awal, untuk mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan sebelum kita melanjutkan perjalanan ke Bromo. Karena si Indi backpack nya cuman Jansport, alias Daily Backpack yang emang bukan didesain untuk travelling, beberapa barang si Indi, gua transfer ke carriel gua. Untuk barang yang bakal digunain secara frequent, seperti powerbank, tissue, handuk, dan lainnnya, gua pack di tasnya si Indi sehingga jadi lebih mudah diaksesnya ketika mau dipakai dibanding harus membongkar carriel yang segede gaban. 

Dari Malang kita langsung menuju Probolinggo melalui Terminal Arjosari. Tidak susah untuk mendapatkan bus tujuan Probolinggo karena memang banyak operator bus untuk tujuan tersebut. Sesampainya di terminal Bayuangga Probolinggo, sesuai artikel yang gua baca, gua harus langsung menuju front gate terminal ini untuk melanjutkan perjalanan gua menuju Cemoro Lawang,yaitu desa terakhir sebelum gunung Bromo. 

Sesampainya disana, gua langsung dihampirin tukang ojek untuk menawarkan jasa ke "atas".tetapi gua menolak dengan halus, karena gua lebih memilih bus, sesuai dengan itinerary gua. Lagipula dengan biaya bus yang cukup murah yaitu 25 ribu, gua udah bisa duduk santai, sambil menikmati pemandangan indah tanpa harus menggendong carriel yang segede gaban. Dan benar saja, dengan melanjutkan jalan beberapa langkah, akhirnya gua disamperin dengan mas-mas yang siap mengantar kita untuk naik ke atas. Tanpa basa-basi gua langsung menaikkan carriel gua serta bawaan kita yang laen ke dalam bus. Setelah siap sedia, gua pun bertanya ke pada Mas nya dengan sopan,

"Mas, kita udah siap nih,jadi kapan kita berangkat?"

"Tunggu ampe penuh mas,kita langsung berangkat!"

FAAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK

Bus yang berisi 15 seat ini, belum ada terisi setengahnya dan penumpang nya cuman gua, si Indi, dan seorang kakek tua yang membawa barang pecah belah. Setelah dua jam berlalu, gua udah mulai gak sabar dengan situasi yang ada. Gua memaksa Mas nya untuk berangkat sembari menurunkan barang-barang gua dari dalam bus dengan maksud untuk menggertak. Gua sempat berpikir untuk balik ke pangkalan ojek yang gua lewatin sebelumnya, tetapi Mas nya memperingatkan bahwa hanya bus ini lah satu-satunya angkutan yang diijinkan untuk sampe keatas. Kehabisan pilihan, akhirnya gua mencoba nego dengan mas nya berapa kira-kira biaya charter bus sampe keatas. Doi menyebut 350 ribu tanpa berpikir panjang, dengan catatan si kakek tua yang penduduk asli Bromo tetep membayar harga normal, yaitu 25 ribu rupiah.

FAAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK #LAGI

Mentang-mentang gua kek cina, mo diperass!!!

Jadi ceritanya, gua harus membayar kekurangan biaya dari sisa seat yang kosong kalo memaksa untuk melanjutkan perjalanan, yaitu 12 seat dan masih ditambah dua seat yaitu, gua dan Indi sendiri.

Setelah nego yang cukup alot dengan mas-masnya pake sedikit emosi, akhirnya biaya charter bus dikurangi menjadi 200 ribu saja, tetep dengan catatan si kakek tua hanya membayar dengan harga normal. Jadi gua dan indi cukup membayar 175 ribu saja,mayannnnn :p




Sticker di angkotnya,ngajak ribut :(


Setelah hampir 3 jam, gua stuck nih diterminal setan, akhirnya gua melanjutkan perjalanan ke Cemoro Lawang. 

BROMO,I'M COMING!

Perjalanan 1 jam lebih dari Probolinggo hingga Cemoro Lawang, dihiasi dengan pemandangan yang luar biasa. Kanan kiri dengan deretan pohon pinus, perkebunan warga yang tradisional, serta jalan yang dikelilingi kabut tipis serasa menemani indahnya perjalanan gua. 

Sampai Bromo, gua langsung menaruh barang-barang gua, serta book untuk tour keesokan harinya. Dan gua juga baru sadar, kalo buah-buahan yang kita petik secara membabi buta di Malang beserta snek-snek laennya ketinggalan di bus,tapi yasudahlah,aku rapopo..

Untuk paket tur sendiri, gua dan Indi sengaja memilih agak beda, yaitu memilih untuk menggunakan ojek, karena dengan ojek kita bisa singgah ke beberapa spot yang tidak disinggahi dengan jeep,seperti Sabana contohnya. Setelah selesai dengan urusan booking-membooking, gua langsung menuju spot yang sangat keren abis untuk menikmati sunset di sore hari, yaitu duduk disemacam teras gitu, dengan view langsung kawah bromo. Walaupun agak berkabut, tapi gua tetep menikmati suasana pedesaan khas pegunungan, sembari bersenda gurau sambil ngebakso bareng.



Sayangnya agak gelap, lagi berkabut soalnya :p


Keesokan harinya, gua bangun lebih awal karena emang semaleman gua juga gak bisa tidur karena sangat excited tentang apa yang bakal mata gua liat pada pagi harinya hanya. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, kunci travelling di tempat yang dingin, selain memakai perlengkapan yang memadai, perut juga harus terisi penuh. Setelah menyantap sarapan seadanya selama bisa mengganjal perut, gua siap untuk memulai hari,yeay!

Tujuan pertama, gua langsung cuss ke pananjakan 1,tempat paling favorit bagi wisatawan untuk melihat sunset. Biarpun gua berangkat lebih awal, tapi tempat ini sudah ditelan oleh lautan manusia. rame banget!

Agak susah nemuin spot yang bagus untuk nangkep momen sunrise melalui kamera gua,karena hampir seluruh spot sudah diisi oleh lautan manusia. Ketika matahari mulai menunjukkan cahaya nya dari ufuk Timur, disitulah massa makin beringas untuk menemukan spot yang paling terkeren menurut mereka, mana kebanyakan bule-bule lagi yang badannya jauh lebih gede dari gua,jadi gua agak berjuang untuk mendapatkan spot yang terbaik buat poto. Gua liat sekeliling orang-orang juga mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk mendapatkan good capture, ada yang manjat pagar, ada yang gendongan ama pacarnya, dan ada juga yang manjat tiang sutet..buahahahahhaha..kalo ini boong deh :p

Beruntung, pagi itu cuaca cerah dan hanya ada sedikit kabut, sehingga tidak menggangu penampakan terbitnya matahari, gua berhasil menangkap beberapa momen sunrise, walaupun gak bagus-bagus amat sih.....



Sunrisenya...


Dan juga beberapa momen setelahnya....



Hmmm..


Puas foto-foto di pananjakan,selanjutnya gua ke kawah di areal gunungnya. Maen-maen dengan kuda, foto-foto dikawah, serta maen-maen di candi areal gunung,juga tidak luput dari injakan langkah gua, seperti yang terliat di foto bawah ini..



Nih si kuda-kudanya..

Nih si candinya..

Nih si kawahnya..


Setelahnya dilanjutkan tujuan terakhir, dan yang paling gua excited juga, Padang Sabana Teletubbies!
Sesampainya disana, apa daya, harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Padang sabana yang luas dan hijau yang biasa gua liat di film Teletubbies tidak terlihat seperti apa sebenarnya. Rumput dan tumbuh-tumbuhan disekitar sabana telah lama kering dan mati. Mas-masnya nya berkata sudah hampir lebih dari 3 bulan, kawasan Bromo tidak diguyur hujan, karena memang lagi musim kemarau parah beberapa bulan belakangan. Gua agak kecewa, tapi gua tetep meng-capture beberapa spot yang menurut gua masih terlihat keren, walaupun dengan kekurangannya. 

Sebelum tour ini berakhir, mas-mas nya mengajak gua ke satu spot lagi. Setibanya di spot tersebut, gua heran apa yang menarik dengan spot ini. Kebingungan gua langsung sirna, setelah mas-mas nya menjelaskan bahwa spot ini dahulunya pernah digunakan syuting untuk film nya si Dian Sasto,yaitu Pasir Berbisik, woalahhhhhh kirain apaan. Setting dari spot ini menurut gua gak terlalu buruk juga,dengan beberapa batu berdiri kokoh disekitarnya,masih baguslah buat dipoto.. 




Walaupun kurang maksimal, tapi tetep keren!


Karena gua harus mengejar penerbangan ke Bali, melalui Surabaya,gua harus mengakhiri tour Bromo lebih awal. Untuk turun kebawah, lagi-lagi gua harus menaiki bus yang sama, dengan Mas-mas yang sama juga, Tetapi bedanya kali ini, gua gak beradu urat dengan Mas-mas nya melainkan dengan rombongan bule-bule! 

Jadi ceritanya, bus sudah terisi dengan 11 orang (dari 15 seat available). Seperti yang sudah diprediksi, karena bus belum penuh, mas-masnya memaksa menunggu bus sampe penuh sedangkan gua udah targetin harus sampe Surabaya sebelum malem. Setelah,gua berdiskusi dengan mas-mas plus rombongan bule-bule ini (hanya gua dan si Indi yang Indonesia), akhirnya kita sepakat untuk membayar lebih ke mas-masnya yaitu 35 ribu (dari harga biasa 25 ribu). Tetapi setelah disepakati dan ready untuk berangkat, ada sepasang bule tiba-tiba menolak untuk membayar lebih, dan langsung ngeluarin barang-barangnya dari bus, dan langsung cabut gitu aja..

FAAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK

Nih bule maunya apa sihh?!?! Kere banget!!!

Akhirnya molor lagi waktu keberangkatan, hampir setengah jam lebih, sembari mas-masnya menunggu calon penumpang lainnya. Karena emang udah gak punya opsi laen, akhirnya gua nego lagi dengan mas-mas plus bule-bule nya,dan akhirnya disepakati ongkos nya menjadi 50 ribu untuk satu orang, jadi naek lagi kan.......:)

Sejalan dengan bus gua yang lambat melaju menuju peradaban, disitu jugalah trip keren gua di Bromo berakhir, masih ada dua kota lagi yang bakal gua samperin Surabaya dan Bali.

Lanjut bro ke part#2 nya (klik di link).
  


Let's endlessly explore yourself!



**special thanks untuk Indi, yang udah nemenin penulis trip kemana aja, mulai dari naik bus (pernah ampe 10 jam), pesawat, kapal, semoga terus menginspirasi :)