Thursday, May 14, 2015

BROMO#2

Di bagian #2 ini, sebenarnya gak terlalu banyak cerita yang bisa gua share disini, karena memang ini merupakan pelengkap dari bagian satunya (baca BROMO#1). Edisi Bromo sendiri,emang sengaja gua split jadi dua bagian, biar gak terlalu panjang untuk pembaca, biarpun emang gak ada yang baca juga sih sebenarnya..hahahahahha..:'(

Okelah,gua lanjutkan saja lah.......



Masih belum bisa move on dari Bromo padahal :(


Setibanya di Probolinggo, gua langsung mencari bus tujuan Surabaya. Di Surabaya, gua bakal singgah untuk sehari semalam, sebelum gua melanjutkan perjalanan gua ke Bali. Setelah mencari-mencari info di mbah gugel, ada dua provider bus ekonomi dari Probolinggo ke Surabaya atau sebaliknya, yang lumayan banyak direkomendasikan oleh netizen , yaitu Bus AKAS atau MILA. 

Setelah bertanya pada petugas terminal mengenai jam keberangkatan,serta membandingkan harga mana yang lebih murah (tentunya :p), akhirnya gua lebih memilih bus MILA. Sebenarnya, berbicara mengenai harga dan fasilitas, tidak ada yang perlu diperbandingkan diantara dua provider bus ini. Dengan tarif yang sama, yaitu 25 ribu saja, ber-AC dan jarak antar bangku yang ideal untuk penumpang,semuanya terlihat sama. Schedule keberangkatan menjadi pembeda diantara keduanya, dan gua lebih memilih bus MILA, karena memiliki waktu keberangkatan selanjutnya yang lebih awal. Karena memiliki schedule keberangkatan yang fixed, jadinya gua gak harus nunggu berjam-jam dan berantem ama mas-masnya dulu, seperti yang gua alamin pas mau naik ke Bromo (baca BROMO#1).

SURABAYA, I'M COMING!

Sebenarnya ini kunjungan kedua gua ke kota yang terkenal dengan patung sura dan buayanya ini. Kunjungan pertama terjadi jauh waktu sebelumnya,yaitu sekitar 6 tahun yang lalu, ketika gua plesiran ke kota ini untuk melepaskan kepenatan di sela waktu Kuliah Praktek gua di kota Bojonegoro, kota yang berjarak sekitar 2 jam dari kota Surabaya. Sebenarnya juga gak penat-penat banget sih saat itu, karena gak ngapa-ngapain juga, eh..buahahahahahah... 

Setelah sekitar 4 jam dijalan, di suatu siang yang terik, akhirnya gua sampai juga di kota yang crowded ini, yang menurut gua gak ada bedanya dengan Jakarta. Yap, Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, jadi tidak mengherankan, kemacetan terjadi dimana-mana, polusi yang menusuk hidung dan mata,potret-potret kemiskinan di sudut kota dan tentu saja kumpulan orang-orang yang hijrah ke kota besar dengan pengharapan untuk mencari hidup yang lebih baik. 

Di Surabaya, karena males kemana-mana karena macetnya gua gak tahan,akhirnya gua cuman nge-Mall aja sambil ngeliatin taman Bungkul, taman yang katanya mendapat penghargaan sebagai taman terbaik se-Asia versi PBB. Gua juga sempetin nonton bioskop, makan malam dan beristirahat santai sembari menghabiskan waktu. Disini juga, gua gak banyak capture moment, karena selain suasanya yang kota besar banget, yang standar abiiss, juga karena gua harus save kapasitas memory card kamera gua yang udah kepenuhan. Keknya gua harus beli memory card baru sebagai cadangan untuk travelling selanjutnya #NoteToSelf.

Karena takut kebablasan demi mengejar penerbangan paling pagi ke Bali, gua udah nyampe aja di Airport Juanda selepas tengah malam. Gua juga bisa tiduran sambil selonjoran diatas bangku ruang tunggu yang kosong,sedangkan barang-barang gua taro ditempat yang aman, sambil si indi yang jagain, ehh, buahahahahahahhah :***

Bangun-bangun, airport udah rame aja dengan mulai banyak orang yang berjejalan untuk check-in. Gua buru-buru check in, biar bisa tidur lagi didalam, dan gua berharap bangun-bangun bisa langsung di Bali :p

TAKE CARE, SURABAYA, BALI, HERE I GO!