Monday, September 7, 2015

JANI OH JANI#1

Dan liburan yang ditunggu pun akhirnya tiba, yeahhh \m/

Tak bisa dipungkiri semenjak film 5 cm yang hits banget 3 tahun yang lalu, sangat mengobarkan semangat pemuda pemudi bangsa kita untuk lebih mengeksplore tanah air sendiri. Gua sebenarnya agak heran juga kenapa filmnya bisa booming banget gitu. Memang sih, setahu gua film 5 cm ini film indonesia pertama dengan genre adventure drama,tapi menurut gua dari segi cerita nya juga agak kurang dan terkesan biasa saja, walaupun jujur endingnya gak ketebak ama gua. 

Seperti halnya sebuah film yang diangkat dari sebuah buku laris, banyak orang berpendapat bahwa film ini tidak seutuhnya menggambarkan apa yang terdapat di buku nya. Awalnya gua pengen baca buku nya dulu sebelum nonton biar ngerti, tapi takutnya masa tayang di bioskopnya keburu kelar karena gua bacanya kelamaan,hahahahah.

Menonton filmnya sendiri,sangat memacu adrenaline gua sop, apalagi pas scenenya pevita pake g-string, ampe sekarang masih kebayang-kebayang sop, hahahahhaha. Gak dong, menonton film nya sendiri membuat gua berdecak kagum, alamnya indah banget, gak ada duanya, keren, pecahh dah \m/

Selain film 5 cm ini, eh ngomong-ngomong gua masih bingung kenapa judulnya 5 cm dah, tapi kalo gua '20 cm' sop yang pasti #IYKWIM, buahahahahahah.

Jadi yang pengen gua bilang adalah, selain film ini, juga acara-acara travelling yang bertebaran di tiap TV nasional turut memacu semangat anak-anak muda untuk berlomba-lomba bertravelling ria, baik sendiri, dengan pacarnya, dengan bokapnya, dengan neneknya, suka-suka dia lah sop, hidup hidup dia. Jamak gua temui di pantai dan gunung selama gua di Indonesia, orang-orang pake baju MTMA (My Trip My Adventure), dari atas ampe kebawah, luar biasaa sop fenomena ini. 

Okelah,cukup dengan kalimat pembukanya sop,saatnya kembali ke inti utama ceritanya, liburan gua, yang gua beri judul "RINJANI KU SAYANG, RINJANI KU MALANG" hahahaha,krik

---END---

Sebenarnya gua termasuk salah satu anak bangsa yang terpengaruh dengan kondisi diatas sop. Untuk itu, liburan kali ini gua pengen capek sedikit,dan lebih mencoba sesuatu yang menantang, yaitu naik gunung. Jaman kuliah, pernah sih naik gunung, for the fucking friendship's sake aja, dan sekarang tentu saja semuanya berbeda, karena gua bakal ngelakuinya bareng si Indi dan si Ipan (si adek), yang keduanya baru pertama kali naik gunung. 

Dan kalo ditanyain orang, gua anak gunung ato anak pantai, gua bakal jawab anak bokap nyokap. Gua anaknya seneng maen-maen di alam terbuka, dan menurut gua sama ajalah intinya, sama-sama bikin capek dan dekil,hahahaha.

Ada pertanyaan laen, yaitu kenapa gua lebih memilih gunung Rinjani, kenapa gak gunung Semeru, gunung Sahari, ato gunung yang laen, jawabannya cukup simpel sop. Karena gua bukan anak gunung atopun pantai, maka Rinjani adalah jawaban yang tepat untuk segalanya. Selain karena gunungnya sendiri, tentu saja Lombok juga terkenal dengan keindahan pantai-pantainya. Bisa gua bayangkan setelah capek naik gunung, gua bisa langsung ke Gili, ngeliat bule-bule bikinian bertebaran sebagai pelepas lelah, buahahahahaha.

Untuk liburan kali ini, gua memulai langkah gua dengan menanyakan kontek porter+guide ke beberapa teman gua (Revo dan Umam, cheers bro) yang udah pernah naek Rinjani sebelumnya. Setelah Deal-deal-an harga dan book tanggal dengan abang-abangnya, saatnya gua mempersiapkan fisik biar kuat dan gak malu-maluin amat selama di atas. Selama di Saudi, karena mustahil menurut gua untuk beraktifitas fisik dengan cuaca yang panas banget ini (48-50C rata-rata), maka gua berikrar untuk berlatih fisik selama di Indonesia saja, Tapi apa daya, ibarat pepatah, gajah mati, meninggalkan gadingnya, bodo amat kalo gak nyambung,hahahaha, disaat bersamaan, Pekanbaru, kota dimana gua berdomisili lagi mendapat musibah tahunan, yaitu asap akibat pembakaran hutan, dan menghambat gua tentunya untuk beraktifitas diluar ruangan. Kalo kayak begini ceritanya, yaudah gua pasrahin aja apa yang bakal terjadi di gunung, kalo mati juga, gua ngarepnya kek soe-hok gie gitu, dibikinin film malah ntar lebih bagus, hahahahaha.

Trip dimulai dari Bandar Udara International Lombok. Dengan menumpang Damri, yang perorangnya hanya bayar 35 ribu, kita di drop di Pantai Senggigi. Untuk menghemat waktu. kita hanya menghabiskan waktu sebentar saja di pantai Senggigi untuk mengejar waktu sampai di Senaru sebelum sore hari. Pendakian direncanakan dimulai dari Senaru, yaitu sebuah desa di kaki gunung, dan berakhir di Sembalun 3 hari berselang. Selagi menikmati pantai Senggigi yang biasa-biasa saja, gua juga sekaligus mencari transport yang siap mengantarkan kita ke Senaru. Setelah bernego ria dengan beberapa driver, akhirnya gua memilih driver yang memasang tarif lebih murah 50 ribu dibanding driver yang laen, lumayan kalo gua pikir, bisa untuk beli snek selama diatas. 



 Pantai Senggigi


Selama di perjalanan, kita disuguhkan pemandangan yang indah, yang tiada taranya, yang wow, dan sempet stop beberapa kali, untuk mengabadikan pemandangan yang indah ini, walaupun gua juga gak minta sebenarnya, karena bawaan udah pengen cepet sampe aja. Sebelum sampai ke Senarunya, kita sempetin makan siang di Rinjani Lodge, satu-satunya restoran yang paling kece di kaki gunung.



Hoahmm

Hoahmm lagi


Biasa aja sih, ya tapi bolehlah


Setelah menikmati makan siang pake nasi ama ayam nya yang udah dingin dan biasa saja, sembari ditemani hutan hujan tropis ama bule gak jelas yang lagi bikinian di kolam renang padahal cuaca lagi dingin banget, gua akhirnya pun melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir. 

Sesampainya di Senaru, gua langsung mencari penginapan. Si driver nya sempet merekomendasikan beberapa tempat, tapi gua menolak secara halus, karena gua pengen nyari sendiri penginapan yang sesuai dengan kita dan harus masuk sesuai budget gua. Prinsip gua, harga berapa aja gak masalah, asalkan murah, hahahaha. Akhirnya gua memilih satu penginapan yang lumayan bersih dan gede, cukup untuk menampung barang-barang bawaan kita. 



Homestay nya dari luar sop, nama nya Bukit Senaru


Setelah mendrop beberapa barang bawaan, pemilik penginapan menawarkan jasa untuk tour ke dua buah air terjun di sekitar kaki gunung, dengan abang-abangnya sendiri yang akan bertindak sebagai guide nya. Gua langsung terkejut setengah hidup, abang-abangnya bilang setiap orang bakal dikenakan 100 ribu rupiah, faakkkk, mau naik Haji abangnya nih, kenapa gak jadi tukang bubur aja lu?!

Setelah lagi-lagi menolak secara halus penawaran abangnya, karena jujur sop, orang sini serem-serem mukanya, kek mau makan orang,hahahaha, tapi baik-baik sebenarnya loh sop, gua langsung saja keluar penginapan bareng si Indi dan si Ipan, dan pergi sendiri dengan sotoy nya kearah bawah dengan insting hewani gua. Setelah berjalan beberapa meter, bener saja gua menemui plang yang menandakan masuk ke areal wisata air terjun. 

Terus berjalan, dan gua menemui pos jaga yang kosong, "Wah mayan nihh, masuk nya ternyata gratis, abang-abangnya lagi gak ada" pikir gua. Setelah hanya beberapa langkah saja masuk, kita diteriakin dari belakang ama abang-abangnya, "Woy maling-maling" kemudian gua ditangkap warga, digebukin,terus mati, end, hahahaha. Gak sop jadi kita diminta untuk mendaftar dan membayar biaya masuk perorangnya hanya 5000 ribu rupiah saja, dan pada saat itu juga, gua menghela nafas diiringi dengan sujud syukur, karena gak jadi ketipu ama abang-abang penjaga homestay. Karena kita masuk udah lumayan sore dan tanpa guide, abang-abangnya mengingatkan kita untuk tidak berlama-lama di air terjunnya, takutnya keburu malam dan dia juga memberikan nomornya ke kita untuk jaga-jaga kalo misalnya ada apa-apa terjadi.

Turun ke bawah, gua harus menuruni anak tangga yang berjumlah 2945723 buah, ya pokoknya banyak deh sop, gak usah dihitungin, dan butuh waktu sekitar 20 menitan untuk sampai ke air terjun pertama, yang bernama Sendang Gile. Langsung liat poto dibawah aja sop. 



Gedenyaa


Karena waktu yang terbatas, kita hanya poto-poto bentar aja,dan kemudian melanjutkan perjalanan kita ke air terjun yang laennya, yang terletak cukup berdekatan, yaitu Tiu Relep, eh salah sop Tiu Kelep maksudnya. Untuk sampai ke air terjun kedua ini, kita tidak harus naik turun anak tangga lagi sop, tapi cukup dengan trekking di jalan tanah datar dan beberapa kali melewati jembatan kecil. 


Salah satunya sop


Walaupun diluar perkiraan gua karena jarak antara air terjun nya jauh banget dan cukup melelahkan pastinya, tapi gua tetep ambil sisi positifnya sop,lumayan sebagai pemanasan sebelum naik gunung sebenarnya. Setelah bertrekking ria selama setengah jam,akhirnya sampai juga ke air terjun kedua, Tiu Kelep. Nah di air terjun yang ini, lebih gede, dan ame dibanding sebelumnya. Dan lagi-lagi gua nemuin ada aja bule bikinian di tempat sedingin gini, gak tahan melihatnya, langsung aja gua suruh doi pake bajunya. Gua nyuruh temennya aja yang bikinian karena lebih gedean, buahahahahah.



Hmmm

Hmmm lagi


Di air terjun ini kita,lagi-lagi kita hanya sekedar untuk poto-poto bentar, karena jam udah menunjukkan pukul setengah enam, dan hari sudah mulai gelap. Total waktu yang dibutuhkan sekitar 40 menitan untuk sampe keatas lagi, dan hari juga mulai gerimis. Bak dikejar anjing menggongong kafilah berlalu, gua berusaha jalan secepat mungkin, tapi sebagai pacar yang baik, gua juga harus nungguin si Indi, yang kalo jalan kek si gary, siput spongebob,hahahaha :*

Akhirnya kita sampe juga di atas, dan gua melihat dari jauh abangnya telah menunggu kedatangan kita dari warung doi yang terletak diseberang pos jaga. Bak film india, dimana Inspektur Vijay selalu datang belakangan ketika penjahatnya udah pada kalah duluan, hujan pun turun dengan lebat nya ketika kita sudah sampe diatas. Kita pun berlarian ke warung abang nya sekedar untuk berteduh dan berbincang hangat tentang perjalanan esok hari.

Selesailah perjalanan pembuka gua selama di Rinjani, air terjun yang indah dan masih asri, tapi sayang hanya sekejap ku menikmatimu, halahh.

Selanjutnya, apa yang bakal terjadi di gunung?

Bakal kuatkah gua meneruskan perjalanan ini?

Apa bener gua ampe minta digendongin ama abang-abang guidenya?

Nah, di postingan berikutnya bakal gua kasih tau semuanya sop.

Tapi...

50 view dulu dooooongg sop ya, baru gua terusin~

When I'm excited over something, i can't even think over the fear i'm gonna challenge 
- Rian