Saturday, February 3, 2018

DIA ISTRIKU

Dia istriku

Ku bawa jauh dia dari puri nya
Ke tanah yang asing

Pernah terdengar oleh nya
Walau tak mengenali

Basah nya khatulistiwa
Pasti berganti

Dia istriku

Mungkin sudah nasib nya

Pada jam yang benar, detik yang benar
Tanah berganti pasir
Pasir berganti rindu
Tujuh berganti tiga

Dia istriku

Hari yang ia tunggu, terkesan enggan
Berjalan pelan, sedikit lamban

Panas mulai menjauhi pintu
Dingin kemudian menghampiri jendela
“Harus terbiasa, harus menerima”

Semua tak harus sama
dan juga beda

Dia istriku

Mungkin ini memang
sudah nasib nya

-Rian, 2018

Friday, January 6, 2017

TULISAN NGAWUR HARI INI

Anak Onta Kutub, sebelum nya, gua mo mengucapkan selamat tahun baru Masehi 2017 dan tahun baru Hijriah 1438! Wohooo....

"Woy yan, tahun baru Hijriah mah udah lewat 3 bulan yang lalu,telat lu njing"

"Santai lo salep panu, mending terlambat daripada tidak sama sekali"


Ya begitulah sop, untuk mengimbangi pengaruh kapitalis barat di dalam diri gua, gua 
rasa perlu juga untuk mengucapkan selamat tahun baru Hijriah ini, biar terkesan lebih Islami gitu sop.....walaupun telat sih emang.....3 bulan.....doang....

Ngomong-ngomong tentang tahun baru, seperti yang udah gua bilang di post-an sebelum nya (Lupa yang mana, buka aja atu-atu sop :p), disini baik tahun baru Hijriah ataupun Masehi, gak ada itu acara-acara sop, pawai, kembang api, bakar-bakar; rumah, obat nyamuk, semuanya berjalan normal-normal saja, seakan-akan tidak terjadi apa-apa sop. 

Oh iya sop, per Oktober tahun 2016 juga, bertepatan dengan tahun baru Hijriah 1438, dengan ini Saudi mulai berangsur meninggalkan penggunaan kalender Hijriah dan beralih ke kalender Masehi, terutama untuk masalah Perbankan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari paket penghematan anggaran yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Saudi terkait terus merosotnya harga minyak dunia (Sumber ; Arab news).

Efeknya apa sop?

Pertama patut dipahami dulu kalo kalender Hijriah memiliki jumlah hari lebih sedikit dibanding kalender Masehi, dan hanya digunakan pada ruang lingkup pemerintahan saja sop. Dengan diterapkannya kalender Masehi ini, otomatis PNS disana akan menerima gaji dan jumlah hari libur tahunan yang lebih sedikit dari sebelumnya.

Pergantian kalender ini terkesan menandakan kalo Saudi terlihat semakin kapitalis dan kebarat-baratan (Biarpun Saudi sangat jelas Amrik sekali), tetapi untung aja di Saudi ini udah bukan pada levelnya lagi untuk mengkafir-kafirkan, berdrama-drama untuk hal-hal beginian sop. Bisa dibayangkan kalo misalnya hal ini terjadi di Negeri gua sop, perang status di fesbuker, dahsyat, inbox bakal tidak terelakkan. Kita akan melihat kata-kata semisal, "Kalender haram!", "Kalender nya produk kafir!", "Kalender nya harusnya Tamara lagi bikinian nih!" dan lain-lain yang bertebaran di homepage sosmed kita, yang kemudian dengan kecepatan cahaya lampu petromak, bakal di share oleh orang-orang...an sawah..

Masih seputar tahun baru, kemudian bertanyalah gua kepada teman kubikal gua, kebetulan doi orang Mesir. Gua bertanya lu ngapain aja tahun baru kemaren, pertanyaan yang terkesan basa basi bullshit sekali, karena gua tahu betul, kita berduaan cuman kerja (Kebetulan gua lagi shift malam) sambil maen hape sesekali ketika pergantian tahun sop.

Doi bilang biasanya di Mesir, doi bilang bakal party like crazy sekeluarga besar, dengan tradisi Arab tentunya, seraya berkata, "We Arabs, are really good at partying you know", kemudian doi menambahkan "Especially Egyptian", dengan senyuman simpul diakhir, menandakan dan menegaskan kalo "Negara lu pasti gak ada apa-apanya kalo soal party-party-an". Di poin ini doi ada benarnya sih sop, sekedar untuk bakar jagung dan ikan untuk tahun baru aja, ribet sop, apalagi sampe party.

Tetapi tidak dipungkiri emang sih, orang-orang Arab mana aja,terutama Timur Tengah, kalo berpesta sop, lebay bangetzzz.

Ngabisinnya bisa setahun nih sop (Sumber ; Google)
Dengan semakin liberalnya, kebarat-baratannya Negara-negara Arab (Atau Timur Tengah), dimana UAE dan Qatar sebagai pentolan nya, penting untuk Saudi tetap menjaga jarak terhadap hal-hal demikian. Didukung dengan fakta bahwa dua kota suci untuk Umat Islam, yaitu Mekkah dan Madinah, terletak di Negara ini, maka sudah cukup menjadi alasan untuk tetap mempertahankan bagaimana cara Negara ini untuk "Bernegara" sop. 

Kembali ke Tanah Air, beberapa bulan ini sangat menarik untuk mengikuti perkembangan politik di Negeri ini. Sebagai Negara Demokrasi, yang bisa dibilang terhitung "baru", tentulah gua juga termasuk orang yang menggemari ngomongin begini-beginian, tanpa mengenal tempat dan waktu. Kalo bisa gua bilang, saingan kita untuk ngomongin hal-hal beginian adalah Filipina. Dimana-mana mereka ngomongin nya selalu Duterte mulu, di Angkot, di Warkop, di Angkringan, di Empang. 

Ketika Jokowi berkunjung ke Filipina dan gua juga kebetulan lagi di Filipina .......town sini sop, beberapa orang Pinoy yang mengenali gua orang Indonesia, dari bahasa nya tentunya, langsung mengajak ngobrol seputar pertemuan antara Presiden Duterte dan Jokowi. Mulai ngomong deh nih Pinoy gak kelar-kelar, akhiran nya doi bilang pernah masuk penjara, yaudah deh gua kasih duit se-riyal sop, biar cepet pergi.

Suatu hari gua bertanya pada teman Saudi gua sop, dimana kita lagi duaan bikin teh di pantry gitu, tentang suasana perpolitikan disini. Kemudian doi pun bercerita panjang lebar, yang intinya tidak bisa sembarangan berbicara tentang politik beginian di jalan ato tempat umum sop, bahkan mengucapkan nama Raja sekalipun. Kalo mengucapkan nama Raja aja udah susah, apalagi mengkritisi kebijakannya sop? Doi pun bilang ya beginilah Negara Arab, tidak mengenal apa itu demokrasi dan akan selalu begini selamanya.

Kemudian terefleksi lah semua pemimpin Negara Arab yang gua tahu dari dulu sampe sekarang. Dunia mengenal Gaddafi, Saddam Husein, Hosni Mobarak, dan sekarang yang lagi "Hot" yaitu Bashar, yang semua nya terkenal bertangan besi. Ya beginilah Arab. Mau gimana lagi? Wong emang begitu cara maennya. Ngerti gak lu anak kuda? dan gua pahami sekarang, itulah yang sedang dilakukan oleh Bashar untuk mengusir pengacau yang sedang bermain di Negara nya.

Indonesia sendiri pun sempat dipimpin dengan pemimpin bertangan besi sop, dan mungkin kita akan terus dipimpin oleh doi sampai sekarang dengan dua kondisi ; Satu, doi masih hidup, Dua, tidak pernah ada krismon 97-98. Kalo doi meninggal pun, dengan skenario ini, mungkin sekarang yang jadi Presiden adalah anak doi.

Sebagai penggemar politik musiman, yang mungkin akan berakhir sebentar lagi, dan season berikutnya juga masih lama (Baca; Pilpres 2019), mengikuti setiap berita, sampai ke hal-hal bodoh yang kecil pun, tentu sangatlah menarik sop. Kenapa gua bilang season berikutnya? ya karena ketika Pilkada telah usai dan lu masih nyebut-nyebutin yang lalu lalu, apalagi jagoan lu kalah, yaaaa lu namanya barisan sakit hati dong sop, gak mupon, kata Ningsih -Cabe-cabean jembatan fly over Pasar Rebo ketika merelakan Roy, 'pasangannya' lebih memilih Sri dibanding diri nya-. Dan saking fokus nya tiap hari gua cuman ngikutin berita-berita politik doang, sampe Miyabi ke Bali aja gua gak tahu sop!!!. 

Ike ike...............kimochi............

Yaudah segitu aja postingan gua di awal tahun sop, semoga suka dan berkenan untuk share blog ini ke siapa pun sop.


Tuesday, December 6, 2016

BELUM ADA JUDUL

WAHAI ANAK ANOA, APA KABAR SEMUANYA?

Tak terasa dalam hitungan hari lagi. tahun ini akan segera berganti dengan tahun yang baru sop. Demi menyongsong tahun baru yang akan segera datang, gua sudah mempunyai beberapa rencana sop tentunya, yang salah satunya adalah untuk mengganti kalender lama gua dengan kalender yang baru sop. 

Kalo tahun ini kalendar gua foto nya Eva Arnaz lengkap ama ketek-keteknya sambil pake bikini sop, mungkin tahun depan bakal Ratna Listy ato Sarah Azhari sop, gua masih mikir-mikir sih sop.

Kalo menurut lu sop, mana yang lebih bagus? 

Hmmmmmmmmmmmmmm..

#TAMAT

Friday, September 23, 2016

HIDUP

Dimulai dari secangkir teh panas
Cerita ini mulai mengalir deras
Bak timah panas
Daging pun bagai seonggok kapas

Berdiam diri menunggu kepastian
Entah sampai kapan
Mereka bilang ini kehidupan
Selalu terjadi perputaran

Hanya bisa berdoa
Berharap pintu kan terbuka
Bila mereka menyapa
Semua akan berubah

Hidup akan selalu bergerak, tetaplah melangkah
Awal yang buruk bukan suatu masalah
Bagaikan menulis sebuah risalah
Kebenaran terungkap setelah salah

Dengarkan semua kata mereka, ambil yang bermakna
Dunia tidak pernah merasa iba
Ketika seorang anak bertanya kepada Pencipta
Dengan sujud mungkin bisa merubah rencana Nya

Jalan mulai terbuka di depan mata
Jangan terhisap di pasir yang sama
Ibarat luas nya samudera
Hilang arah akan membawa mala

Semakin hari, semakin dekat dengan mati
Teruslah berjalan, apa yang dilewati jangan disesali
Perbaiki kesalahan di awal hari
Semua pasti ada arti

Hidup pasti berbalik
Ada yang jatuh dan naik
Akhir yang indah terjadi pada yang baik
Kini saatnya menukik








Saturday, September 17, 2016

IDUL ADHA ANTI MAINSTREAM!!

Biarpun Saudi merupakan Negara Islam, tetapi jangan dibayangkan sop setiap hari penting keagamaan Islam akan sama hebohnya seperti yang ada di Negara kita. Di Indonesia, yang notabene bukan merupakan Negara Islam, tetapi bisa dikatakan setiap tanggal yang bertepatan dengan hari penting keagamaan ini akan jatuh sebagai hari libur nasional sop. Ngomong-ngomong, Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia dan populasi Muslim kita adalah yang terbesar di Dunia, mengalahkan Saudi tentunya.

Mungkin karena embel-embel sebagai Negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar di Dunia inilah (Ato emang orang kita doang yang doyan libur-__-), membuat pemerintah kita dengan beringas menetapkan semua hari penting keagamaan ini sebagai hari libur nasional sop, dimulai dari lebaran Idul Fitri dan Adha, tahun baru hijriyah, Isra Miraj sampai maulid Nabi. Coba kita bandingkan dengan Saudi sendiri sop, yang cuman menetapkan lebaran Idul Fitri dan Adha sebagai hari libur nasional nya. 

Khusus untuk anak sekolahan sop, disini memang mereka akan diliburkan selama periode bulan puasa dan lebaran sop. Mungkin ini juga dulu yang mengispirasi Presiden Keempat kita, Alm Gusdur untuk melakukan hal yang sama sop, yang kalo dihitung-hitung, total hari liburnya bisa mencapai 40 hari sop. Sampe sekarang, ini merupakan liburan terlama yang pernah gua rasakan sop, yang saking lamanya, di rumah pun ampe bosen sop, bingung mau ngapain lagi. Begitupun juga, begitu gua masuk Sekolah lagi ,gua lupa ama semuanya sop. Gua lupa cara nulis, baca, ngitung, lupa nama temen sebangku, sekelas, guru, kepala sekolah, penjaga kantin, semuanya dah sop, hahahahahaha..

Duhhhh, ampe lupakan sop dengan tema utama postingan kali ini, bzzzz, ayo kita lanjut sop.... 

Jadi itu, kemaren gua ngerayain lebaran Idul Adha lagi sop untuk yang kedua kalinya, setelah yang pertama tahun 2014 silam. Seperti biasa, lebaran disini suasananya garing sop. Solat dimulai pukul setengah enam pagi, gak pake takbir-takbiran dan jam enam lewat dikit udah kelar aja sop. Gak ada sapi, kambing, atau kerbau sop yang berbaris diluar Mesjid, yang menunggu untuk dikorbankan. Disini memang untuk pemotongan hewan kurban, dilakukan di Rumah Potong Hewan sop, sehingga lebih terorganisir dan mudah untuk dibagikan kepada yang berhak menerima. 

Gua sendiri korban juga sop, korban perasaan...............................*krik *bodoamat.

Ciyan sapi nya :(
Gua sempat berbincang dengan temen Saudi gua, perihal perayaan lebaran Idul Adha disini sop. Sembari gua menunjukkan foto gimana kita "memperlakukan" hewan kurban, dia langsung bergidik melihat poto yang gua perlihatkan sop. Reaksi pertama dia adalah, "Yan, itu yang nonton ada yang anak-anak, apa baik tuh untuk perkembangan mental mereka?", trus gua jawab, "Wahh, kita gak berpikir ampe kesana ya", gua tertawa, dia tertawa, kita tertawa, dunia tertawa............................

Doi juga bilang, dulu disini pernah seperti yang di Indonesia, tapi itu terjadi puluhan tahun silam sop, dan juga jaman makin modern, jadi ya biar lebih praktis,cepat, dan higienis dilakukan pada tempat nya sop.

Lain halnya dengan cerita temen gua dari India sop. Berhubung India merupakan Negara dengan mayoritas Hindu dan Sapi merupakan hewan suci dalam ajaran mereka, memotong hewan kurban gak bisa dilakuan begitu aja sop. Pemotongan hewan kurban biasanya dilakukan di Rumah Potong Hewan juga sop dan di beberapa daerah, hal ini bisa dilarang sama sekali sop, dan akan berakibat fatal kalo lu sampe ketahuan sop, bisa-bisa digebukin massa lu sop!

Sapi nongkrong di Fly Over di India #SapiThugLife (Sumber ; Google)

Tapi bukan berarti lu gak bisa berkorban sama sekali sop, dimana-mana selalu ada jalan belakangnya sop. Juga kata temen India gua ini sop, ada juga ditemukan beberapa oknum yang bersedia untuk menjual dan memotong "Tuhan" mereka sop, asalkan lu bisa membayar lebih.  Hal ini biasanya terjadi di wilayah bagian Utara sop karena banyak Hindu nya, dan semakin bergeser ke bagian Selatan, aturan ini akan makin longgar sop, karena populasi Muslim akan semakin lebih banyak.

Segitu aja keknya sop postingan gua kali ini, tangan pegell nihh..


Monday, August 22, 2016

SAUDI LIFE PART#3

Halo sadel ojek ontel, gimana kabarnya? semoga sehat selalu sop ya, walaupun kemaren baru pada habis mabok pembalut.

Setelah sekian lama gua berusaha untuk mengumpulkan kembali niat gua buat ngeblog,akhirnya blog yang dinanti-nantikan ini pun kelar juga. Pada postingan kali ini, yang pasti masih gak bakal jauh-jauh ceritanya seputar kehidupan gua di negara ini sop. Negara apalagi kalo bukan negara yang indah dengan pegunungan hijau nya, udaranya yang sejuk, hiburan yang banyak, SAUDI :)

Ngomong-ngomong, gak terasa ini udah bagian ketiga aja sop, bagi yang belum baca dua bagian sebelumnya, bisa baca disini dan disini sop.

Biar gak banyak bacot, ayo langsung simak sop, hal-hal apalagi yang gak bakal lu liat ato alamin selama di indonesia. 

1. Taksi

Kenapa taksi sop? kenapa gak becak? ato ojek sepeda? ato andong? jawabannya cuman satu sop, karena gua kemana-mana disini selalu naek taksi sop. Emang udah ada Uber sih sop disini, tapi gua masih lebih milih taksi, karena selain mudah ditemuin sop, juga pas bayarnya gak pake ribet sop, tinggal nego (disini gak pake argo), sampe tujuan, langsung bayar pake cash sop.

Tetapi sebenarnya gak sesimple itu juga sop. Disini setiap kali gua naek taksi, dramanya pasti aja selalu ada sop. Dimulai dari kembalian kurang, begitu ditagih banyak alasan sampe pake adu bacot dan urat dulu. Tetapi karena gua udah terjebak 5483839493 kali pada situasi ini sop, biasanya gua cukup tinggal bilang "Haram Fulus Haram, Jannar Ya Sadik" terus dibalikin deh kembalian sisanya, buahahahahaha.

Kelakuan supir taksi yang laen disini juga pada aneh-aneh sop. Pengalaman gua yang laen sop yaitu ketika gua mau balik ke flat, setelah kelar maen-maen di Mall ampe tengah malam (disini ngomong-ngomong Mall bisa buka ampe tengah malam pas wiken, bahkan pas bulan puasa, bisa ampe waktu sahur), gua agak susah nemuin taksi sop. Akhirnya ketemulah tuh taksi yang mau sop, setelah tawar menawar dengan harga yang gak ada otaknya, akhirnya abangnya mengalah dan kita pun naek sop. 

TAPI SOP APA YANG TERJADI SELANJUTNYA?

Abangnya ngebuka semua kaca nya sop, AC dimatiin, dan mobil dilaju sekencang-kencangnya sop. Abangnya bener-bener ngebut sengebut-ngebutnya sop, pake zig-zag lagi sop dikeramaian jalan, gua yang duduk di kursi depan, langsung pasrah sop kalo emang cuman sampe disini ajalnya, seatbelt dieratkan, sandaran ditegakkan, dan terus berdoa sop!!!

Begitu gua bilang abang nya untuk pelan sedikit, mau bikin mati kita-kita lu, abangnya dengan santai menjawab, "Maafi fulus, maafi break", buahahahahahah, gila ini orang!!


Taksi gua ampe begini sop dibikin abangnya :( (Sumber:Google)
2. Mall

Setelah disinggung sedikit tentang Mall di poin pertama sop, di poin kedua ini gua bakal bahas lebih lanjut sop. Mall disini banyak aturannya sop, mulai dari tata cara berpakaian sampe jam berkunjung untuk bachelor. Biasanya, kalo udah diatas jam 4 sore, bachelor udah gak boleh masuk sop, dan kemudian hanya dikhususkan untuk famili aja sop. Untuk bachelor yang masih keukeuh pengen masuk, biasanya pasti dicegat ama security dan disuruh pulang sop. 

Dulu pas awal-awal disini, karena masih lugu, begitu gak diijinin masuk, kita bakal beneran pulang sop, ato maen ke tempat laen. Tapi karena sekarang udah pengalaman sop, kita bakal cari gate mana yang security nya lengah, ato yang bisa dinego sop. Biasanya pas masuk, kita pura-pura gabung ke gerombolan keluarga laen sop (biasanya keluarga filipino, karena memiliki kedekatan fisik yang lumayan mirip) ato kalo ketahuan, langsung bilang ke security nya gua kerja di Mall ini, ato kalo gak diijinin juga ama security nya, lu bisa ajak sebats dulu abangnya, ajak makan pinggiran dulu sambil bertukar cerita tentang keadaan keluarga doi, nah pasti lu bakal diijinin masuk ama abangnya sop! diijinin masuk ke got!

3. Mobil Mewah

Kalo ini jangan ditanya lagi sop ya, pemandangan jalanan khas Timur Tengah sop, mobil mewah banyak bertebaran dimana-mana sop. Tetapi yang mau gua bahas kali ini adalah, mobil mewah yang dibuang ama pemiliknya.

"WAIT SOPP!"

"DIBUANG?!?!?!"

"YAPP ANDA BETUL SEKALI, ANOA SULAWESI"

Disini banyak banget mobil mewah yang ditinggalkan begitu aja di pinggir jalan sop ama pemiliknya. Ada Porsche, Ferrari, Range Rover, BMW, Hummer, Mercy, Maserati, dan laen laen sop. Alasannya juga bermacam-macam sop, ada yang udah bosen biar bisa ganti dengan mobil baru, ada juga mobil yang ditinggalkan karena pemiliknya (biasanya expat) final exit dari Saudi, dan berbagai macam alasan laen sop. 

Bagi lu sop, yang mungkin cuman liat gambar-gambar nya di Internet aja, gua juga ada beberapa sop, yang gua poto sendiri diseputaran flat gua, seperti yang terlihat dibawah ini sop;


Audi A8
Hummer
Keknya BMW Club disini bubar sop, terus mobil nya ditinggalin gitu aja deh :(
Tapi jangan salah sangka sop, selain memang ada mobil yang sengaja ditinggalkan begitu saja dipinggir jalan oleh pemiliknya, ada juga mobil yang emang ditempatkan dibeberapa titik jalan raya oleh pemerintah setempat, yang sudah dipasang sensor untuk merekam kecepatan sop (berfungsi sebagai speed limit recorder di jalan raya sop).

Udah ah sop, pegel dengkul tangan sop ngetiknya. Kalo suka, di share sop ya ke yang laen, yuk ah, salamualikom!