Tuesday, October 1, 2013

KISAH MENGURUS VISA KERJA SAUDI

Salah satu persyaratan yang diwajibkan oleh pemerintah Saudi ketika mengurus visa kerja adalah untuk melampirkan keterangan sehat yang dikeluarkan oleh klinik yang ditunjuk langsung oleh pemerintah Saudi. Berhubung gua orangnya sedikit gila dan agak miring otaknya 183 my age ke arah lintang selatan, maka gua dapat memaklumi keinginan pemerintah Saudi untuk melampirkan keterangan sehat ini. 

Jadi, pemerintah Saudi ini bersama-sama dengan negara teluk lainnya yang tergabung dalam GCC membentuk suatu badan yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan medical untuk para tenaga kerja yang akan bekerja di areal negara teluk yang bernama GAMCA (GCC Approved Medical Center's Association)GAMCA ini sendiri terdapat di beberapa negara asia, terutama negara dengan penyumbang terbesar untuk tenaga kerja di jazirah arab.

Di Indonesia sendiri, GAMCA hanya terletak di Jakarta, yang tepatnya bertempat di gedung binawan, di seputar Kalibata. Kata orang-orang sih, letaknya deketan ama TMP Kalibata, tapi menurut gua TMP Kalibata itu adanya di Pluit deh, ah tapi sudahlah-___-. Tetapi pada kesempatan yang baik kali ini, gua tidak akan berbicara tentang gimana caranya untuk mengurus visa kerja saudi tersebut, tetapi lebih pengen mengedepankan cerita lucu yang gua dapat selama melakukan medical check ditempat tersebut..ketawa dulu ah..hahahahahahaahha..




Nih mekanismenya ><


Jadi semua ini bermula dimana gua harus mengurus dan melengkapi dokumen-dokumen di GAMCA sebagai syarat untuk mengikuti proses medcheck. Disana, gua bertemu dengan Pak Jufri, seseorang yang memang mencari nafkah dengan cara membantu calon tenaga kerja untuk mendapatkan visa mereka, bantu nyuci juga juga boleh, bantu nyetrika juga boleh, bebas boleh bantu apa aja, suka-suka dia><

Nah, setelah selesai mengurus dan melengkapi dokumen yang diperlukan, gua yang waktu itu bersama rekan kerja gua, si Agoez (tuh agus gua keren-kerenin nama lo,hahahaha), diarahkan untuk melakukan medcheck di salah satu klinik diseputaran Pancoran, yang bernama Al-Hikmah. Disinilah kejadian lucu mulai bermunculan, ketawa dulu deh tapi..hahahahahahah X)))

Sesampainya di klinik tersebut dengan menunggangi Ninja 250cc gua..hahahahahahahah..*ngarep *krik-krik *bodoamat, yaudah yang serius ya, dengerin nih cerita gua. Dari luar tidak terlihat bahwa bangunan yang kami hampiri merupakan sebuah klinik, tampak seperti rumah biasa saja. Tetapi begitu kami memasuki kedalamnya, rumah tersebut tampak jauh lebih luas dan telah disulap layaknya rumah sakit yang memiliki ruang pendaftaran, ruang tunggu, ruang pemeriksaaan dan lainnya.

Begitu masuk ke dalam ruangan, gua melihat segerombolan TKW beserta calo nya juga sedang mengantri untuk melakukan pemeriksaan. Mbak-mbak TKW ini berdandan sangat modis, memakai baju yang ketat-ketat mirip lemper,memakai celana senam berasa habis senam di kelurahan, trus juga memakai make up biar agak putihan,katanya tapi..hahahahahahaha.




Gambaran Mbak-mbak TKW di saudi nanti :p


Pertama gua kembali meregistrasikan diri gua, agar mendapatkan kartu klinik tersebut. Setelah gua liat-liat nih abang-abang yang jadi admin, gua berujar didalam hati, "Bukannya sebelumnya nih orang habis jaga parkiran ama nyikat wc ya?", "Ah tapi sudahlah bisa aja gua lagi berhalusinisisasi", ujar gua melanjutkan.

Setelah resmi terdaftar, proses medcheck pun gua mulai dengan diambil darah terlebih dahulu. Seorang tua paruh baya, mengambil darah gua dengan begitu hati-hati melalui jarum suntik yang baru saja dikeluarkan dari plastiknya. Yap,selesai,tanpa ada masalah berarti, lanjut ke bagian ronsen. Nah,disinilah mulai terjadi keanehan demi keanehan..hahahahahahahahahahaha..

Ronsen ini sendiri dilakukan oleh seseorang yang saya asumsikan sudah berkepala delapan, ditambah ama yang dibawah total jadinya berkepala sembilan..hahahahahahah..Ketika akan dironsen, beliau ini menyuruh gua untuk membuka semua baju gua dengan alasan, alat tidak akan berfungsi apabila masih mengenakan pakaian, hahahahahahaha..Apa-apaan ini? apakah beliau hendak memperkosa gua? apakah gua mau dipoto terus potonya dijual beliau ke majalah men's health? #jengjeng.

Setelah merasakan sensasi aneh ketika melakukan ronsen, dilanjutkan dengan test urine dan mata. Ketika melakukan cek mata, lebih tepatnya cek buta warna, gua harus melakukannya bersama-sama dengan pasien yang laen, jadi kita duduk dijejerin trus ditanya satu-satu angka berapa yang ditunjukkan oleh kombinasi warna yang terdapat di dalam buku panduan tersebut. Oh ya, kita juga bisa nanya ke orang sebelah lo, andaikan kita gak tahu jawabannya-___-




Pas tes buta warna, kita bisa saling nyontek lo..hahahahaha :p


Keanehan dan kejanggalannya belum berhenti disini saudara-saudara sebangsa setahah air, berikan aku seribu orang tua, maka akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku sepuluh muda, maka akan ku guncang pemuda..ow ow ow ow ow..Jebreeettttt!!! *hilangfokus

Kembali lagi ke ceritanya..fiuhh..

Setelah tes buta warna, gua bersama pasien lain harus melakukan cek untuk mengukur detak jantung apakah berfungsi dengan baik atau tidak yang dilakukan seseorang menggunakan stetoskop, yang menurut gua lebih cocok jadi penjual jamu daripada 'dokter'. Berikut, dibawah adalah keanehan-keanehannya ;

1.     Lagi-lagi gua disuruh buka baju, sehingga gua tidak mengenakan atasan sehelai benangpun.Kenapa demen-demen banget ya orang-orang ini ngeliatin badan gua, gua tahu badan gua bagus, tapi kan gak gini-gini amat harusnya X))))))
2.     Ketika si dokter jadi-jadian ini menggunakan stetoskop, anehnya dia tidak meletakkan alat tersebut ditelinganya, tapi hanya dibiarkan saja menggantung di lehernya. Jadi apa yang didenger ama dia cobak, suara jangkrik kali yee.. hahahahahahaha
3.     Bagian punggung gua, juga di stetoskop ama dia, apa mungkin jantung juga ada dipunggung ya? Tumbuh kali yee..hahahahah..
4.     Nah ini yang paling ngakak sekaligus yang terakhir, ada pemeriksaan kuku lo..buahahahahahahahahaha..lo kira playgroup apaa..X))))))))))

Itulah pengalaman gua,selama mengurus visa saudi, belum kelar sih emang, tapi gua harap bisa selesai secepatnya. Bisa disimpulkan bahwa semua proses ini adalah formalitas dan akal-akalan pemerintah Saudi untuk mengeruk uang calon tenaga kerjanya.

Thanks untuk yang sudah membaca, dan jangan lupa untuk baca postingan gua yang laen juga ya breww :)

Baca juga --> http://andrianarif.blogspot.com/2016/09/idul-adha-anti-mainstream.html


4 comments:

  1. terima kasih mas Andrian ,
    bolehkah kami diinformasikan jika masih ingat kronologis detil dari proses pemriksaan di klinik, termasuk apakah ada pendataan identifikasi pasien seperti pengambilan sidik jari dan foto, kemudian pengambilan stoel, dan kronologis pengambilan darah, apakah tabung hasil darah diberi label, dan kira kira berapa banyak pasien yang ikut menunggu. Terima Kasih untuk bantuan info nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo mas danang, semua yang mas sebutkan ada mas. tapi menurut saya ini cuman formalitas doang sih mas :)

      Delete
  2. Saya mau tanya sebelumnya saya udah pernah kena cap lima jari di Jeddah krna dulu saya pakek visa umroh tapi sekarang saya mau berangkat gi ke Jeddah menggunakan visa kerja resmi apa saya masih bisa dan aman

    ReplyDelete