Salah satu persyaratan yang diwajibkan oleh pemerintah Saudi
ketika mengurus visa kerja adalah untuk melampirkan keterangan sehat yang
dikeluarkan oleh klinik yang ditunjuk langsung oleh pemerintah Saudi. Berhubung
gua orangnya sedikit gila dan agak miring otaknya 183 my age ke arah lintang
selatan, maka gua dapat memaklumi keinginan pemerintah Saudi untuk melampirkan
keterangan sehat ini.
Jadi, pemerintah Saudi ini bersama-sama
dengan negara teluk lainnya yang tergabung dalam GCC membentuk suatu badan yang
bertugas untuk melakukan pemeriksaan medical untuk para tenaga kerja yang akan
bekerja di areal negara teluk yang bernama GAMCA (GCC Approved Medical Center's
Association). GAMCA ini sendiri terdapat di beberapa
negara asia, terutama negara dengan penyumbang terbesar untuk tenaga kerja di
jazirah arab.
Di Indonesia sendiri, GAMCA hanya terletak
di Jakarta, yang tepatnya bertempat di gedung binawan, di seputar Kalibata.
Kata orang-orang sih, letaknya deketan ama TMP Kalibata, tapi menurut gua TMP
Kalibata itu adanya di Pluit deh, ah tapi sudahlah-___-. Tetapi pada kesempatan
yang baik kali ini, gua tidak akan berbicara tentang gimana caranya untuk mengurus
visa kerja saudi tersebut, tetapi lebih pengen mengedepankan cerita lucu yang
gua dapat selama melakukan medical check ditempat tersebut..ketawa dulu
ah..hahahahahahaahha..
![]() |
Nih mekanismenya ><
|
Jadi semua ini bermula dimana gua harus mengurus dan melengkapi
dokumen-dokumen di GAMCA sebagai syarat untuk mengikuti proses medcheck.
Disana, gua bertemu dengan Pak Jufri, seseorang yang memang mencari nafkah
dengan cara membantu calon tenaga kerja untuk mendapatkan visa mereka, bantu
nyuci juga juga boleh, bantu nyetrika juga boleh, bebas boleh bantu apa aja,
suka-suka dia><
Nah, setelah selesai mengurus dan
melengkapi dokumen yang diperlukan, gua yang waktu itu bersama rekan kerja gua,
si Agoez (tuh agus gua keren-kerenin nama lo,hahahaha), diarahkan untuk melakukan
medcheck di salah satu klinik diseputaran Pancoran, yang bernama Al-Hikmah.
Disinilah kejadian lucu mulai bermunculan, ketawa dulu deh tapi..hahahahahahah
X)))
Sesampainya di klinik tersebut dengan
menunggangi Ninja 250cc gua..hahahahahahahah..*ngarep *krik-krik *bodoamat,
yaudah yang serius ya, dengerin nih cerita gua. Dari luar tidak terlihat bahwa
bangunan yang kami hampiri merupakan sebuah klinik, tampak seperti rumah biasa
saja. Tetapi begitu kami memasuki kedalamnya, rumah tersebut tampak jauh lebih
luas dan telah disulap layaknya rumah sakit yang memiliki ruang pendaftaran,
ruang tunggu, ruang pemeriksaaan dan lainnya.
Begitu masuk ke dalam ruangan, gua melihat
segerombolan TKW beserta calo nya juga sedang mengantri untuk melakukan pemeriksaan.
Mbak-mbak TKW ini berdandan sangat modis, memakai baju yang ketat-ketat mirip
lemper,memakai celana senam berasa habis senam di kelurahan, trus juga memakai
make up biar agak putihan,katanya tapi..hahahahahahaha.
![]() |
Gambaran Mbak-mbak TKW di saudi nanti :p
|
Pertama gua kembali meregistrasikan diri gua, agar mendapatkan
kartu klinik tersebut. Setelah gua liat-liat nih abang-abang yang jadi admin,
gua berujar didalam hati, "Bukannya sebelumnya nih orang habis jaga
parkiran ama nyikat wc ya?", "Ah tapi sudahlah bisa aja gua lagi
berhalusinisisasi", ujar gua melanjutkan.
Setelah resmi terdaftar, proses medcheck
pun gua mulai dengan diambil darah terlebih dahulu. Seorang tua paruh baya,
mengambil darah gua dengan begitu hati-hati melalui jarum suntik yang baru saja
dikeluarkan dari plastiknya. Yap,selesai,tanpa ada masalah berarti, lanjut ke
bagian ronsen. Nah,disinilah mulai terjadi keanehan demi
keanehan..hahahahahahahahahahaha..
Ronsen ini sendiri dilakukan oleh
seseorang yang saya asumsikan sudah berkepala delapan, ditambah ama yang
dibawah total jadinya berkepala sembilan..hahahahahahah..Ketika akan dironsen,
beliau ini menyuruh gua untuk membuka semua baju gua dengan alasan, alat tidak
akan berfungsi apabila masih mengenakan pakaian, hahahahahahaha..Apa-apaan ini?
apakah beliau hendak memperkosa gua? apakah gua mau dipoto terus potonya dijual
beliau ke majalah men's health? #jengjeng.
Setelah merasakan sensasi aneh ketika
melakukan ronsen, dilanjutkan dengan test urine dan mata. Ketika melakukan cek
mata, lebih tepatnya cek buta warna, gua harus melakukannya bersama-sama dengan
pasien yang laen, jadi kita duduk dijejerin trus ditanya satu-satu angka berapa
yang ditunjukkan oleh kombinasi warna yang terdapat di dalam buku panduan
tersebut. Oh ya, kita juga bisa nanya ke orang sebelah lo, andaikan kita gak
tahu jawabannya-___-
Pas tes buta warna, kita bisa saling
nyontek lo..hahahahaha :p
|
Keanehan dan kejanggalannya belum berhenti disini saudara-saudara
sebangsa setahah air, berikan aku seribu orang tua, maka akan kucabut semeru
dari akarnya, berikan aku sepuluh muda, maka akan ku guncang pemuda..ow ow ow
ow ow..Jebreeettttt!!! *hilangfokus
Kembali lagi ke ceritanya..fiuhh..
Setelah tes buta warna, gua bersama pasien
lain harus melakukan cek untuk mengukur detak jantung apakah berfungsi dengan
baik atau tidak yang dilakukan seseorang menggunakan stetoskop, yang menurut
gua lebih cocok jadi penjual jamu daripada 'dokter'. Berikut, dibawah adalah
keanehan-keanehannya ;
1. Lagi-lagi gua disuruh buka baju, sehingga
gua tidak mengenakan atasan sehelai benangpun.Kenapa demen-demen banget ya
orang-orang ini ngeliatin badan gua, gua tahu badan gua bagus, tapi kan gak
gini-gini amat harusnya X))))))
2. Ketika si dokter jadi-jadian ini
menggunakan stetoskop, anehnya dia tidak meletakkan alat tersebut ditelinganya,
tapi hanya dibiarkan saja menggantung di lehernya. Jadi apa yang didenger ama
dia cobak, suara jangkrik kali yee.. hahahahahahaha
3. Bagian punggung gua, juga di stetoskop ama
dia, apa mungkin jantung juga ada dipunggung ya? Tumbuh kali yee..hahahahah..
4. Nah ini yang paling ngakak sekaligus yang
terakhir, ada pemeriksaan kuku lo..buahahahahahahahahaha..lo kira playgroup
apaa..X))))))))))
Itulah pengalaman gua,selama mengurus visa
saudi, belum kelar sih emang, tapi gua harap bisa selesai secepatnya. Bisa
disimpulkan bahwa semua proses ini adalah formalitas dan akal-akalan pemerintah
Saudi untuk mengeruk uang calon tenaga kerjanya.
Thanks untuk yang sudah membaca, dan jangan lupa untuk baca postingan gua yang laen juga ya breww :)
Baca juga --> http://andrianarif.blogspot.com/2016/09/idul-adha-anti-mainstream.html
Baca juga --> http://andrianarif.blogspot.com/2016/09/idul-adha-anti-mainstream.html


terima kasih mas Andrian ,
ReplyDeletebolehkah kami diinformasikan jika masih ingat kronologis detil dari proses pemriksaan di klinik, termasuk apakah ada pendataan identifikasi pasien seperti pengambilan sidik jari dan foto, kemudian pengambilan stoel, dan kronologis pengambilan darah, apakah tabung hasil darah diberi label, dan kira kira berapa banyak pasien yang ikut menunggu. Terima Kasih untuk bantuan info nya.
halo mas danang, semua yang mas sebutkan ada mas. tapi menurut saya ini cuman formalitas doang sih mas :)
DeleteSaya mau tanya sebelumnya saya udah pernah kena cap lima jari di Jeddah krna dulu saya pakek visa umroh tapi sekarang saya mau berangkat gi ke Jeddah menggunakan visa kerja resmi apa saya masih bisa dan aman
ReplyDeleteharus nunggu 5 tahun biasanya mas.
Delete